Dalam dunia audio, baik itu untuk
in door ataupun
out door pasti erat sekali hubungannya antara Jenis Speaker dan desain boxnya. Karena setiap jenis speaker dan ukurannya memiliki karakter sendiri-sendiri. Banyak yang beranggapan dengan adanya banyak speaker dan speakernya dengan ukuran yang besar-besar, maka swaranya akan semakin mantap,
hal ini tidak sepenuhnya benar, jika speaker tersebut memiliki watt yang kecil dan terlebih lagi jika di pasang pada box yang tidak sesuai nilai volumenya sperti yang tertera di Magnit atau di Karton atau di buku petunjuk speaker tersebut dan tidak dukung dengan
PA yang memadai.
Dari uraian kecil di atas, maka akan timbul permasalahan yang tak terduga, permasalahan- permasalahan tersebut biasanya timbul setelah di uji coba di
lapangan terbuka.
Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diketahui dalam membuat audio yang mantap dan berkwalitas tinggi, di antaranya adalah
7 Masalah Audio Speaker Lapangan berikut ini :
1. Speaker Kwalitas Tinggi, Biasanya speaker jenis ini memiliki watt yang cukup tinggi, minimal 500watt-600watt untuk Hight, 600watt-800watt untuk speaker 6”-12”, 800watt-2000watt untuk speaker 15”-21”. Nilai watt tersebut di atas adalah nilai
minimal, jadi jika dana cukup untuk membiayai speaker dengan watt yang lebih besar dari yang tersebut di atas, maka gunakanlah speaker tersebut. Adapun speaker-speaker dengan watt tinggi dan sudah banyak di kenal di Indonesia adalah
BNC, RCF, SONO, Apollo, DAAD, Montarbo, NOS, Fostex, Black Widow, Wisdom, Toto Sound, ADS, ACR Fabulous, AUDAX dan yang paling berkelas dan bergengsi product dari
MEYER dan DS18. Speaker untuk generasi terbaru sudah tidak lagi menggunakan
magnit ferit dengan ukuran yang besar dan berat, namun sudah menggunakan magnit
NEO yang ukurannya relatif kecil tapi memiliki daya tarik magnit
5 kali lipat magnit ferit. Secara Umum Speaker terbagi menjadi 4 karakter, yaitu
Hight, Midle, LowMidle & SubWoofer.
2. Power Amplifier (PA), gunakan PA yang sesuai dengan Speaker yang anda gunakan, mulai dari karakter dan wattnya. Minimal watt PA adalah
150% dari watt speakernya atau dapat dirumuskan sebagai berikut,
“ Watt Speaker di bagi 2 lalu di kali 3 = watt PA“ , dengan hal ini maka speaker akan mengeluarkan audio sebagaimana mestinya. Karakter PA sangat menentukan hasil akhir dari audio anda, Secara Umum PA terbagi menjadi 4 karakter, yaitu PA Hight, PA Midle, PA LowMidle & PA SubWoofer, Jika dari ke4 karakter PA tersebut di beri audio input langsung dari DVD tanpa bantuan Equalizer dsb, maka akan terdengar perbedaan audio yang
tipis (hampir sama tapi tidak sama) pada speaker yang sama.Untuk PA rakitan biasanya untuk membuat PA tersebut masuk dalam 4Karakter PA, maka pada bagian
inputnya di berikan filter dengan menggunakan Kondesator keramik dan resistor, baik di pararel maupun di seri, di samping itu
Elco pada driver PA juga sangat menentukan karakter PA, Minimal
22uf/200v dan maximal
470uf/200v yang mana semakin besar Elconya, maka karakternya semakin ke
PA SubWoofer. Untuk Watt PA sendiri selain di tentukan oleh Transistor Panel dan drivernya, juga sangat di tentukan oleh
Transformatornya (Trafo), gambaran mudahnya dapat di rumuskan sebagai berikut
“ Ampere Trafo di kali AC OutPut Yang di Gunakan = Max Watt PA “ . Jadi jangan percaya jika ada PA 2000watt, tapi menggunakan 1buah Trafo 10A dengan AC Outputnya 32Volt CT, di jamin audionya bakal cacat / sember (Daun speaker tidak bergetar sebagaimana mestinya) jika PA tersebut di gunakan untuk mendorong Speaker
1000watt - 1200watt .
3. Desain Box Speaker, Box speaker harus sesuai dengan karakter speaker yang anda gunakan. Box Speaker dengan model dan ukuran volume yang sesuai dengan speakernya, akan menghasilkan kwalitas audio yang sangat sempurna sesuai karakter speaker tersebut. Untuk
Box speaker 3WAY (Hight,Midle dan LowMidle) gunakan saja
Box model GTO atau
model TT (Dari Midas). Kelebihan dari Box ini
adalah : dengan ukuran yang mini, namun mampu memuat beberapa speaker dengan tidak mengurangi volume Box yang di butuhkan oleh speaker, jadi bisa ngirit kubikasi saat di susun.
Gambar 1 Model GTO
|
Klik untuk tampilan penuh |
Gambar 2 Model TT
|
Klik untuk tampilan penuh |
System
speaker Hight di dalam box biasanya menggunakan 2 atau 3
driver twetter dalam 1 horn hight seperti pada contoh gambar berikut ini :
|
Klik untuk tampilan penuh |
Sedangkan untuk
Box speaker SubWoofer secara umum menggunakan 1speaker dan 2speaker / boxnya meskipun ada yang menggunakan 4speaker / boxnya. Pada umumnya box speaker SubWoofer terbagi menjadi
2 bagian, yaitu box yang di desain untuk menggetarkan Lantai atau tanah dan box yang di desain untuk menggetarkan udara. Box SubWoofer yang di desain untuk menggetarkan tanah ini biasanya di buat oleh pembuatnya untuk mendapatkan nada SubWoofer
terendah dari speaker SubWoofer tersebut dengan mengandalkan tanah sebagai media rambatan audionya, sedangkan untuk box yang di desain untuk menggetarkan udara (Biasanya di lengkapi system horn subwoofer), biasanya di gunakan oleh pembuatnya untuk mencari
jangkauan jauhnya audio SubWoofer tersebut dengan mengandalkan udara sebagai media rambatannya.
Jadi kesimpulannya adalah : untuk mendapatkan audio SubWoofer yang sempurna dan jauh, maka kita perlu menggunakan 2 jenis atau model dari box SubWoofer tersebut . Untuk Model dan jenis dari box speaker SubWoofer ini sangatlah beragam,
intinya adalah ; dengan ukuran box yang sama atau tidak jauh berbeda, namun bisa memuat beberapa speaker dengan tidak mengurangi volume yang di butuhkan oleh speaker tersebut, jadi bisa ngirit kubikasi saat di susun.
Box Menggetarkan Tanah
|
Klik untuk tampilan penuh |
Box Menggetarkan Udara
|
Klik untuk tampilan penuh |
4. Mixer dan Asessoriesnya ,Dari berbagai macam merk dan model mixer, intinya adalah sama yaitu sebagai
penyampur dari beberapa audio yang masuk menjadi 1 audio output yang akan di bagi kembali oleh Crosofer aktif menjadi
3WAY / 4WAY, yang membedakan adalah jumlah channel dan kegunaannya. Jika Sound anda kedepannya akan siap di gunakan untuk untuk acara live seperti
Band / Dangdut / CampurSari, sebaiknya menggunakan mixer
minimal 32Chanel yang ori dan bertenaga dorong yang kuat. Mixer jenis ini biasanya product dari
Midas,Micky,Alesis, Roland, SoundCraft dll. Untuk asessoriesnya sebaiknya
satu merk dengan mixer yang anda gunakan, adapun beberapa jenis asessories dan mixer yang di butuhkan untuk sebuah perangkat sound untuk acara live adalah sebagai berikut :
- DI-Box (peredam nois pada control gitar, organ dsb sebelum ke mixer)= minimal 4 buah
- Compressor 2channel = 2 buah
- Feedback = 2 buah
- Effect vokal = 2 buah
- Module Drum = 1 buah plus Mic Drum Set-nya.
- Mixer Class Studio Recording = 1buah
- Equalizer = 2 buah
- Crossofer digital management = 2buah
- Mixer Untuk Foh = 1buah
- Handset audio flat untuk control operator = 2buah
- HT / sejenisnya = Minimal 3 buah, untuk komunikasi antara Operator utama, operator panggung dan bagian listrik.
- RTA Audio Analyser
5. Kabel Sound System, jangan menganggap enteng masalah kabel yang akan anda gunakan pada sound system anda, karena hal ini merupakan salah satu
penentu bagus tidaknya audio yang akan keluar nantinya, baik itu kabel untuk listrik dan speaker anda maupun untuk input output audionya. Untuk kabel listriknya, gunakan saja minimal kabel kawat yang
isi 3 (Yang 1 kabelnya untuk Ground Listrik), ukuran
minimal 3mm dan kabel audionya minimal
Kanary, Makita atau B-EMA. Untuk masalah kabel sebaiknya anda lebih sering sharing dengan pemilik sound yang ada di daerah anda, itu akan lebih baik lagi. Adapun keperluan kabel tersebut meliputi :
- Kabel Snack minimal 32Channel dengan Panjang ± 50m = 1buah + Rolnya.
- Kabel Mic panjang 10meter + Mic-nya yang ipedensinya di bawah 600 Ohm = masing-masing 32 buah. (Untuk melayani Campusari dan wayang kulit)
- Kabel speaker Output dari PA ke Speaker merk “ B EMA 6Way“ = 100 meter (Akan di bagi 4, 2 untuk buang dan 2 untuk control panggung).
- Kabel untuk Listrik yang isi 3 kabel model Jembo = 300meter (±50m-75m dari diesel ke operator + Rolnya, ini tergantung panjang kabel snacknya , 2 X 25 meter untuk sound buang ke diesel , 1 X 25 meter untuk Sound Control panggung dan sisanya untuk jack pendek-pendek )
- Kabel Serabut yang transparant untuk lampu = 2 X 100 meter (2 Rol) + Rolnya 2buah.
- Kabel Lighting + lampu panggungnya = 1Set
6. Sumber Arus, Secara umum listrik yang di pakai untuk sebuah sound adalah
220Volt / 5oHz. Untuk kebutuhan watt-nya sebaiknya di sesuaikan dengan perangkat sound yang ada, misal sound dengan daya 10.000watt, maka akan di butuhkan sumber arus dari dieselnya ±15.000watt atau dapat di rumuskan sebagai berikut
“Watt sound di bagi 2 lalu di kali 3= watt diesel”. Dengan demikian, maka sound tersebut tidak akan kekurangan tenaga saat di geber. Untuk mesin diesel sendiri, sebaiknya gunakan saja diesel yang sudah di Casing.
Kelebihan dari diesel casing ini antara lain : tidak bising (Nyaris tak terdengar), Berani hujan-hujanan, sudah ada radiator airnya dan sudah start tangan.
7. Menempatkan Speaker di Lapangan, Ada teman pemilik sound yang bertanya, kenapa sound saya di pakai di lapangan terkadang enak swaranya tapi terkadang macam tidak mau keluar ? Permasalahannya sebenarnya sangat simpel, menurut ilmu pengetahuan alam, audio / swara dapat terdengar melalui media rambatan seperti tembok, tanah dan juga angin / udara, tanpa media tersebut audio tidak bisa di dengar oleh telinga manusia. Gravitasi bumi , tekanan udara dan kelembaban udara juga sangat mempengaruhinya, untuk wilayah
di sekitar sound mungkin tidak terlalu berpengaruh, tapi untuk jarak
3km – 4km akan sangat terasa perbedaannya. Dengan demikian maka dalam masalah menempatkan speaker ini sebaiknya
jangan sekali-sekali melawan arah angin di tempat tersebut, jika sound anda ingin terdengar sampai jauh.
Demikian
7 masalah sound system lapangan yang dapat saya bagikan buat teman-teman semuanya, jika anda ada
saran / koreksi / ingin berbagi pengalaman, silahkan tinggalkan komentar anda, karena komentar anda akan sangat membantu kami dalam dunia Sound System kami !
Salam
Blogger dan semoga bermanfaat !!!